Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Illal Liqo’ (Sampai berjumpa lagi)

Gambar
Bismillahirahmanirahim ( In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful  ) Tiba tiba teringat sebuah lagu anak TK yang sering dinyanyikan sebelum pulang sekolah ;   “illal liqo” , saat saya melihat beberapa anak dipinggir jalan melambaikan tangan pada lainnya tanda akan berpisah untuk pulang ke rumahnya masing masing. Tanpa sadar syair lagu tersebut segera terbanyang, dan tanpa menunggu aba aba aku langsung menyanyikannya (*ritme sayonara) ~ illal liqo .. illal liqo ~ sampai berjumpa lagi . .  In Syaa Allah (teriak) ~ illal liqo .. illal liqo ~ sampai berjumpa lagi . .  In Syaa Allah (teriak) ~ kita berjumpa (prok prok) ~ karena Allah (prok prok) ~ kita berpisah karena Allah . .  ~ kita berjumpa (prok prok) ~ karena Allah (prok prok)  ~ kita berpisah karena Allah . .  Lagu sederhana yang di dalamnya terdapat makna tersurat yang sangat mendalam untuk direnungkan, bahwasannya tiada pertemuan dan perpisahan kecuali tersebab a

Belajar Memahami Kehendak-Nya

Gambar
“Maka jangan menggerutu saat rencanamu dengan takdir Allah belum bertemu, bisa jadi memang itu bukanlah sebaik-baik waktu. Jangan pula berburuk sangka, karena hanya Dia-lah yang paling baik rencananya. Jangan pula berputus asa, karena bisa jadi, jalan keluar itu hadir dari arah yag tidak disangka-sangka” (Dewi Nur Aisyah) Hemm … Bismillahirahmanirahim ( In the name of Allah, The Most Gracious, The Most Merciful ) Kira kira tepat satu tahun lalu, Januari 2017 saya membuka sebuah situs online yang berisikan pengumuman penerimaan mahasiswa baru disebuah Universitas di negeri seberang. Dengan penuh perasaan haru bercampur syukur dan bingung saat kubaca pesan paling atas bahwa saya diterima di International Islamic University Malaysia (IIUM) di Jurusan Islamic Finance, Alhamdulillah alaa kulli hal sesuai dengan harapan. Panik adalah hal yang terjadi setelah ucap syukur yang utama. Panik karena harusnya perkuliahan dimulai bulan Februari, sedang saya belum urus visa dan segala

Keberadaan Diri

Gambar
“Lalu kebermanfaatan apa yang telah atau hendak kau bagikan” Seringkali kita atau saya sendiri mempertanyakan hal ini. Apa yang telah kita bagikan? akan bagikan apa kita? Setelah memikirkan pertanyaan ini, hanya termenung kira kira saya setelah itu. Karena saya sendiri merasa tidak berbuat apapun tidak membagikan apapun. Yang seringkali terjadi pada saya adalah menerima menerima menerima. Merasa masih fakir? Tidak ada tempat berbagi? dan masih banyak banyak alasan untuk berbagi. Sepertinya bukan sedikitnya tempat berbagi tapi hati yang semakin sempit mengartikan makna berbagi. Bukankah sebaik baik insan adalah yang bermanfaat bagi orang lain (?) Jum’at, 15 Desember 2017 di Banjarnegara    #jumatmubarak   #jumatberkah #muhasabahdiri

Sabar dan Syukur

Gambar
“2S” kata yang sangat mudah diucap , seringkali diucap, namun tampa diresapi dan dimaknai. Setiap kali menemui suatu kendala, seringkali kata “sabaar” menjadi mantra wajib yang dirapal namun hanya sampai ujung lidah, kata itu tak meresap ke dalam hati, inilah yang menjadi penyebab kata “sabaar” semakin membuat jengkel. Pun “S” yang selanjutnya; “Syukur” ialah kata yang selalu mebersamai setiap kali keberhasilan menghampiri. Juara lomba, dapat hadiah, lulus ujian, dan hal menyenangkan lainnya, kegembiraan itu dibarengi ucapan syukur. Namun setelah euforia yang membuncah tunpah ruah usai, syukurpun ikut musnah. Itulah yang seringkali kita lakukan, bahwa apa yang kita ucap tak meresap. Hanya formalitas penghambaan tanpa pemaknaan. Kita lupa bahwa setiap kekecewaan dan kebahagiaan datang dari Sang Maha Rahman, bisa jadi rasa itu datang sebagai pengingat, atau hadiah cinta dari dari - Nya. Sadarlah bahwa setiap duka yang menghinggapi, Ia - lah yang akan merengkuh dan m

Terkenang

Gambar
Terimakasih untuk pertemuan yang membelajarkan, yang menjadi sebab semangat itu tumbuh, itu karena selalu ada kalian yang selalu mendorong untuk menyelesaikannyanya sampai tuntas, walaupun aku mentas terlebih dulu sebelum jadi pantas. Terimakasih untuk pembelajaran baru tentang kata bahagia yang selalu tergambar indah. Bahagia telah menjadi bagian dari kita. Bahagia tanpa berputus walaupun hasil yang diperjuangan belum sesuai asa.  Walaupun jalan ini kadang melelahkan, panjang dan beliku tapi kita tetap harus melaluinya. Mau tak mau … Suka tak suka … tapi dalam ketaksukaan dan ketakmauan masih ada celah untuk bahagia, jadi kalau mau bahagia ya tinggal bahagia … BEM UNS INISIATOR PERUBAHAN BEKAP PANTANG SAMBAT Solo, 15 September 2016

Prasangka

Gambar
Ia yang seringkali menjadi produk dari hati. Terkadang baik tak jarang juga buruk yang tercipta. Prasangka. Kita selalu berpikir bahwa setiap kejadian pasti sudah ada yang mengatur. Benar. Sudah ada yang mengatur setiap langkah, arah, bahkan tatapan kita terhadap sesuatu, Tidak ada yang kebetulan dan terjadi begitu saja tanpa skenario. Namun terkadang sempitnya hati bisa membuat kita menyerah pada kegagalan yang baru kita coba barang sekali atau dua kali saja. Kita akan cepat berkesimpulan “this is the end”. Padahal kita benar benar tidak tau akhir dari perjalannya sampai mana. Bisa jadi dalam skenario yang dituliskan untuk kita masih ada sekali dan dua kali lagi untuk menuju sesuatu yang dijanjikan untuk kita. Tugas kita hanya berusaha, berikhtiar. Selebihnya kita percayakan pada Sang Maha Penentu. Bukankah Ia, Dzat yang paling mengerti mana yang terbaik untuk kita(?)  Percaya dan yakin akan kebaikan dari setiap ketetapan-Nya adalah bentuk prasangka baik kita pada Rabb Y

Belajar Merawat Hati

Gambar
    “Ketahuilah, dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka akan baik juga seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah segumpak daging itu adalah hati manusia. (HR. Bukhari dan Muslim) Ialah hati ciptaan Sang Maha Mulia yang keberadaannya tak pernah luput dari perhatian. Apapun yang kita rasa ia pun juga rasa. Degupnya selalu membawa pertanda, entah rasa bahagia, rindu, sedih, ataupun takut. Ialah hati yang menjadi pertanda baik buruk nya seseorang. Ialah hati yang bila ia keras akan membawa kerusakan, dan bila ia lembut akan membawa ketenteraman. Ialah hati yang sering kali dihinggapi berbagai penyakit, yang jika kita lalai memperbaiki dan merawatnya, akan merugilah kita sebagai pemiliknya. Ialah beruntung orang orang yang selalu menjaga hatinya untuk tetap tunduk, patuh akan segala PerintahNya. Ialah aku yang sedang berusaha berbenah diri, untuk mencapai RidhoNya