Prasangka


Ia yang seringkali menjadi produk dari hati. Terkadang baik tak jarang juga buruk yang tercipta. Prasangka.

Kita selalu berpikir bahwa setiap kejadian pasti sudah ada yang mengatur. Benar. Sudah ada yang mengatur setiap langkah, arah, bahkan tatapan kita terhadap sesuatu, Tidak ada yang kebetulan dan terjadi begitu saja tanpa skenario.

Namun terkadang sempitnya hati bisa membuat kita menyerah pada kegagalan yang baru kita coba barang sekali atau dua kali saja. Kita akan cepat berkesimpulan “this is the end”. Padahal kita benar benar tidak tau akhir dari perjalannya sampai mana. Bisa jadi dalam skenario yang dituliskan untuk kita masih ada sekali dan dua kali lagi untuk menuju sesuatu yang dijanjikan untuk kita.

Tugas kita hanya berusaha, berikhtiar. Selebihnya kita percayakan pada Sang Maha Penentu. Bukankah Ia, Dzat yang paling mengerti mana yang terbaik untuk kita(?) 
Percaya dan yakin akan kebaikan dari setiap ketetapan-Nya adalah bentuk prasangka baik kita pada Rabb Yang Maha Pengasih.
Saat kita sudah percaya dan hanya menggantungkan diri pada-Nya maka ketentraman hati adalah cerminannya, bukan, bukan berarti kita tidak pernah kecewa dan cemas. Kecewa dan cemas itu wajar. Tapi kembali lagi, kemana kita kembalikan segala rasa tersebut.
Karena hanya Allah lah, Dzat yang tidak akan perbah mengecewakan hambanya.

“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.“ (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675) 
o    #khusnudzon
o    #keepontrack
o    #selfreminder

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Illal Liqo’ (Sampai berjumpa lagi)

Terkenang

Keberadaan Diri